Juru Bicara Satgas Penanganan Covid 19, Prof Wiku Adisasmito mengatakan, ada 12 kabupaten/kota yang menjadi sorotan terkait penanganan Covid 19. Sebab, ke 12 wilayah tersebut belum menunjukkan peningkatan hasil penanganan yang signifikan. Hal itu disampaikan Wiku saat memberikan keterangan pers perkembangan penanganan Covid 19 yang dikutip dalam kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (29/10/2020).
Wiku menjelaskan, 12 kabupaten/kota ini memiliki jumlah kasus aktif yang di atas 1000 kasus. Bahkan kondisinya sudah bertahan selama berminggu minggu. 1. Kota Padang (3.306)
2. Jakarta Timur (2.663) 3. Kota Jayapura (2.202) 4. Jakarta Selatan (2.047)
5. Jakarta Barat (1.951) 6. Kota Pekanbaru (1.885) 7. Kota Bekasi (1.731)
8. Kota Depok (1.595) 9. Bekasi (1.287) 10. Jakarta Utara (1.277)
11. Bogor (1.275) 12. Jakarta Pusat (1.024). Wiku menyayangkan masih ada daerah yang belum menunjukkan hasil penanganan Covid 19.
Padahal, ia menyebut secara nasional penanganan pandemi Covid 19 sudah menunjukkan pencapaian yang signifikan. Pencapaian itupun dibuktikan dengan hasil signifikan dalam grafik penurunan persentase kasus aktif tingkat nasional. "Pekan ini Kota Padang peringkat pertama kasus aktif terbanyak. Satgas mengingatkan bahwa hal ini bukanlah prestasi."
"Pemerintah Daerah harus mengevaluasi menyeluruh terhadap protokol kesehatan di daerahnya, jangan sedikitpun lengah." "Lakukan penegakan disiplin protokol kesehatan dan optimalkan peran satgas di daerah," kata Wiku. Kendati demikian, sebanyak 79,3 persen atau 408 dari 514 kabupaten/kota masih memiliki kasus aktif antara 0 100 kasus.
"Sebagian besar kabupaten/kota memiliki kasus aktif dibawah seratus." "Yang berarti bahwa sebagian besar kabupaten/kota di Indonesia memiliki kasus aktif yang tidak banyak," katanya. Untuk perkembangan kasus aktif, sebanyak 18,2 persen atau 94 kabupaten/kota memiliki kasus aktif antara 101 1000 kasus.
Sedangkan sebesar 2,3 persen atau 12 kabupaten/kota memiliki kasus aktif diatas 1000 kasus. Menurutnya, jumlah kabupaten/kota yang memiliki kasus aktif diatas 1000 kasus itu yang perlu diwaspadai. Pada kasus meninggal, sebesar 63,2 persen atau 325 kabupaten/kota memiliki kematian 0 100 kasus.
Sebesar 31,7 persen atau 163 kabupaten/kota memiliki kasus kematian antara 11 100 kasus. Dan 5,06 persen atau 26 kabupaten/kota memiliki kematian lebih dari 100 kasus. "Ini artinya lebih dari setengah wilayah di Indonesia memiliki angka kematian yang sedikit. Namun perlu diingat, satu kematian saja terbilang nyawa," kata Wiku.
Lalu pada kasus sembuh, sebesar 57,6 persen atau 276 kabupaten/kota memiliki kesembuhan diatas 75 persen. Bahkan Wiku menyebut ada kabupaten/kota yang memiliki tingkat kesembuhan mencapai 100 persen. Lebih lanjut, sebesar 37,5 persen atau 193 kabupaten/kota memiliki kesembuhan antara 25 75 persen.
"Satgas sangat prihatin, ternyata masih ada 13 kabupaten/kota atau 2,5 persen, masih memiliki kesembuhan sangat rendah, yaitu kurang dari 25 persen," katanya. Menurutnya, kabupaten/kota dengan jumlah kasus aktif dan kasus meninggal terbanyak adalah kabupaten/kota besar dan padat penduduk. Dan ini menjadi tantangan dalam menjalankan sektor sosial ekonomi, namun tetap menekan penularan.
Lalu melihat kasus sembuh, justru kabupaten/kota yang berada di Indonesia paling timur dan paling barat memiliki tingkat kesembuhan rendah. "Hal ini dikarenakan belum masif nya testing, atau pemeriksaan laboratorium." "Serta fasilitas pelayanan kesehatan yang belum maksimal untuk penderita pasien Covid 19," jelas Wiku.
Leave a Reply